Friday 8 January 2016

[SPONSORED] First Impression: Rangkaian Produk GIZI Secret of Seaweed

Hai, Selamat menjelang weekend pertama tahun 2016!



Ada yang akrab dengan Brand GIZI? Saya sendiri baru tau brand Gizi ini 2-3 tahun belakangan semenjak aktif baca thread thread di forum female daily, banyak banget yang menggemari produk Gizi Super Cream (GSC) dari GIZI ini, bisa dilihat thread pembahasannya di forum female daily ya. Sebenarnya brand Gizi ini udah ada lamaaaa banget, sudah ada dari tahun 1972! Salah satu kerabat saya bahkan sudah pakai GSC selama tujuh tahun! Saya sendiri belum pernah mencoba produk dari GIZI, sampai akhirnya, kira-kira 2 minggu lalu Kawaii Beauty Japan mengirimkan 1 rangkaian perawatan perawatan kulit dari GIZI: Secret of Seaweed yang kabarnya adalah inovasi terbaru dari brand GIZI ini.


Untuk muslim/muslimah yang ingin memakai produk dari GIZI ini tidak usah khawatir akan kandungan bahan yang tidak diperbolehkan dalam hukum agama Islam, karena ketiga produk GIZI ini dijamin telah memenuhi persyaratan dari MUI sebagai produk Halal.



1.       GIZI Daily Natural Lightening Foam


Foto di atas adalah tampilan bagian depan kemasan produk. Di bagian depan kemasan ini, dapat ditemukan logo MUI, mungkin sebagai penanda bahwa produk ini sudah tersertifikasi halal oleh MUI.

Berikut tampilan bagian belakangnya.



Saya sangat senang mendapatkan informasi produk yang lengkap di bagian belakang kemasan ini, dari kode produksi, tanggal expired sampai nomor POM dan daftar lengkap komposisi produk tertera dengan jelas di sisi belakang kemasan ini. Masih banyak lho, produk di pasaran yang tidak memberikan informasi yang jelas mengenai hal-hal yang saya anggap penting, seperti kode expired dan daftar komposisi yang lengkap, bukan bahan aktif saja. Yang belum saya temukan adalah informasi mengenai PAO (Period After Opening – masa layak pakai setelah kemasan dibuka) baik di web maupun dalam kemasan facial foam ini.

Kemasannya sendiri menggunakan tutup flip flop plastik yang cukup tebal dan tidak ringkih. Bahan dari kemasan gizi ini sepertinya semacam plastik yang agak kesat, tidak terlalu licin serta alasnya datar, sehingga cukup nyaman digunakan meski dalam keadaan tangan basah karena dapat berdiri dengan stabil dan tidak terlalu licin dipegang.


Berikut informasi mengenai produk ini yang saya dapatkan di website GIZI (giziindonesia.co.id)

Fungsi
Kandungan 5 bahan alami yang terdapat dalam Gizi Facial Foam membantu membersihkankotoran, sisa make up, mengangkat sel kulit mati secara alami, mengurangi minyak berlebih di wajah sekaligus menjaga kelembaban lebih lama sehingga kulit tidak kering (mild formula), menjadikan kulit lebih bersih, dan tampak cerah.

Cara pemakaian
1.       Cucilah tangan sebelum membersihkan wajah.
2.       Basahi wajah, lebih baik bila menggunakan air hangat untuk membuka pori dan membersihkan lebih maksimal.
3.       Ambil Daily Natural Lightening Foam (mild) pada telapak tanganmu secukupnya, gosok hingga berbusa, kemudian aplikasikan pada wajah dan pijat secara perlahan.
4.       Bilas wajah dengan air, kemudian keringkan dengan handuk.
5.       Setelahnya, gunakanlah krim pelembab wajah dari Gizi Super Cream yang sesuai dengan kebutuhan kulit wajahmu.
6.       Gizi facial foam bisa digunakan untuk membersihkan sisa make-up ringan, tanpa perlu menggunakan milk cleanser

Untuk cara pemakaian, sedikit berbeda dengan yang tercantum pada kemasan. Berikut detail cara penggunaan dan komposisi produk di kemasan:

Yang diwarnai hijau, adalah komposisi dari bahan alam yang terkandung dalam produk ini.

Untuk penggunaan produknya sendiri, saya lebih memilih metode pertama, sesuai yang dicantumkan di website, yaitu dengan dibusakan terlebih dahulu. Ketika saya lihat di daftar komposisinya, saya sengan sekali melihat produk ini tidak mengandung SLS/Sulfate yang cenderung membuat kulit saya tertarik/kencang dan kering. Biasanya produk tanpa SLS/Sulfate busanya lebih sedikit, jadi awalnya saya meragukan akan mendapat busa yang banyak dari produk ini. Tetapi ternyata busanya melimpah lho! Saya pakai cukup seukuran kedelai saja, busanya sudah cukup untuk membersihkan wajah dan leher saya. Busanya sendiri cenderung lebih cair/kurang padat dibandingkan busa dari facial foam yang biasa saya pakai.

Dari segi wangi, tipe wangi facial foam ini mirip dengan wangi krimnya. Saya rasa wanginya mirip wangi mawar lembut yang umum dipakai pada krim-krim yang sudah ada sejak jaman dulu. Wanginya cukup kuat, wajar mengingat kandungan fragrance yang berada di posisi tengah di daftar komposisi.

Setelah menggunakan facial foam ini, saya merasa kulit wajah saya tidak tertarik/kering, tetapi terasa cukup kesat. Saya merasa sensasi kesat ini kurang nyaman untuk kulit saya yang cenderung kering, tapi saya rasa untuk yang kulitnya berminyak, akan menyukai facial foam ini karena benar benar membuat kulit terasa tidak berminyak, dan mungkin akan cukup melembabkan mengingat ada kandungan sodium hylorunate, bentuk garam dari Hylorunic Acid yang banyak dipakai dalam produk perawatan kulit untuk membantu hidrasi kulit, meski terdapat paling akhir di daftar komposisi. Kandungan Glycerin juga terdapat di awal daftar komposisi, jadi saya rasa produk ini dapat membantu menjaga kelembaban kulit terutama untuk kulit yang tidak terlalu kering.

Untuk klaim mencerahkan, saya belum merasakannya dari beberapa kali saya menggunakan produk ini. Tetapi, bila digunakan dalam jangka panjang, saya rasa kandungan niacinamide nya bisa membantu mencerahkan kulit. Apalagi dibantu dengan kandungan papaya extract dan rice bran water yang cukup dominan, ada di bagain awal daftar komposisi, yang banyak dipercaya membantu mencerahkan kulit. Sering dengar tidak tentang sabun dengan kandungan ekstrak papaya? Sabun dengan kandungan ekstrak papaya banyak diklaim membantu mencerahkan kulit, atau mungkin pernah dengar juga varian rice water dari produk perwatan kulit asal korea yang salah satu klaimnya adalah mencerahkan kulit.

Di website gizi produk ini dijual dengan harga 25000 rupiah untuk ukuran 50ml, saya rasa ini cukup terjangkau, apalagi untuk pembersih wajah yang bebas SLS!

2.       Daily Nutrition Cream



Berikut adalah tampilan kemasan bagian depan produk ini. Sama seperti facial foamnya, ada logo MUI juga di bagian depan.

Coba lihat perbandingan ukurannya dengan tangan saya, produk ini imut-imut ya? Cocok untuk dibawa travelling, karena ngga makan tempat  dan mudah dibawa.

Kemasannya mirip dengan facial foam nya, yaitu tuba plastik agak kesat dengan tutup hijau. Bedanya, selain di ukuran produknya (krim nya lebih kecil), adalah di bagian tutupnya. Tube krim nya menggunakan tutup model ulir.
Oya, ketika saya terima, produk ini dikemas dalam kotak yang bersegel lho! Segelnya juga menarik, warna hijau mengkilat seperti ini

Nah untuk produk krim nya ini, keterangan produk nya yang lengkap tidak terdapat pada tube nya, melainkan kotak pembungkusnya. Di bagian belakang tube nya hanya ada deskripsi singkat produk, cara pakai dan informasi no POM serta waktu expired produk. Mungkin karena tube nya kekecilan ya kalau untuk memuat informasinya yang banyak, hehehe.


Tampilan bagian depan kotak pembungkus dan tube kemasannya mirip sekali. Untuk keterangan komposisi lengkap produk ada di salah satu sisi samping kotaknya. Yang diwarnai hijau adalah kandungan bahan alam yang diunggulkan dari produk ini. Produk ini ada kandungan minyak biji bunga matahari dan minyak kelapa juga lho, walaupun tidak dihijaukan, tetapi ini juga kandungan bahan dari alam yang dimiliki produk ini.






Untuk keterangan no POM nya ada di sisi belakang, dan keterangan kode produksi dan tanggal expired ada di bagain bawah. Bagian atas kotaknya sendiri diisi gambar logo GIZI dan sisi samping kotak lainnya dimanfaatkan untuk menampilkan barcode dan keterangan PAO (Period After Opening). Cukup lengkap ya informasi di kemasannya? Saya pribadi sebagai konsumen sangat menyenangi kebijakan GIZI mencantumkan informasi selengkap-lengkapnya pada kemasan produk.



Untuk produk krim nya, GIZI mengunggulkan formulasi baru yang memanfaatkan teknologi nano yang dihasilkan dari kerjasama dengan LIPI yang diharapkan mampu membantu penyerapan nutrisi dari krim dengan lebih efektif.

Berikut informasi mengenai produk ini yang saya dapatkan di website GIZI (giziindonesia.co.id)

Fungsi
Krim pelembab wajah dengan tekstur yang sangat lembut dan ringan yang terbuat dari 7 bahan Herbal Indonesia. Dengan teknologi nano, krim lebih cepat meresap ke dalam kulit sehinga lebih efektif dalam memberi nutrisi, membantu melembabkan lebih lama, menghaluskan, mencerahkan kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar UV.

Cara pemakaian
1.       Bersihkan wajah dan leher dengan Gizi Daily Natural Lightening Foam (Mild)
2.       Aplikasikan Gizi Daily Nutrition Cream pada wajah dan leher secara merata.
3.       Untuk memperoleh hasil yang maksimal, gunakan krim secara rutin pada pagi dan malam hari.
4.       Dapat digunakan sebagai alas bedak

Krim ini berwarna putih kekuningan, seperti broken white gitu, dengan tekstur cenderung pasta cair. Lebih cair dari pasta gigi, tapi tidak secair hadalabo lotion juga, menurut saya mirip dengan hadalabo milk deh teksturnya. Cukup runny. Dibandingkan dengan yang mengandung SPF (yang tutup kuning), ini jauh lebih cair. Mungkin karena itu juga, krim ini saya rasa lebih cepat menyerap dan tidak selengket Gizi Super Cream yang mengandung SPF, tapi tetap makan waktu yang lumayan sih agar krim ini menyerap. Sekitar 2-3 menit baru terasa menyerap sempurna di kulit saya.

Oya, meski tidak mengandung SPF krim ini juga diklaim dapat memberi perlindungan dari sinar UV, mungkin karena ada kandungan Titanium Oksida, walaupun dalam daftar komposisi letaknya di tengah-tengah, mungkin tidak sebanyak dalam yang mengandung SPF ya.

Dari segi wangi, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, wanginya seperti wangi bunga mawar lembut, seperti krim-krim ‘jadul’ pada umumnya deh. Wanginya cukup kencang, dan lumayan tahan lama juga di tangan saya yang saya pakai untuk mengulas krim ini di wajah. Sampai 2 jam setelah memakai krim ini masih tercium wanginya di tangan saya. Untuk di wajah sih, wanginya tidak mengganggu atau menusuk sih buat saya, cenderung tidak tercium ya.

Kulit saya normal cenderung kering dan krim ini lumayan membantu mencegah wajah saya terasa kering/mengelupas. Krim ini cukup melembabkan wajah saya, tanpa membuat kulit saya menjadi berkomedo atau berjerawat. Biasanya kalau wajah saya tidak cocok dengan suatu krim, 2-3 kali pakai saja akan timbul jerawat, biasanya jerawat batu atau beruntus kecil-kecil yang berkumpul di area tertentu. Tapi saya tidak mengalami reaksi tersebut selama memakai krim ini. Mungkin karena produk ini tidak memiliki kandungan silicon yang umumnya dapat menyumbat pori-pori. Produk ini juga tidak mengandung mineral oil, lho, jadi cocok juga untuk pelembab bagi mereka yang tidak cocok dengan mineral oil.

Untuk klaim mencerahkan, saya belum merasakan efeknya, namun saya percaya dalam jangka panjang produk ini bisa membantu mencerahkan, karena seperti facial foam nya, krim ini juga mengandung niacinamide, papaya dan rice water extract. Saya tidak mengharapkan efek pencerah instan, karena seperti tertulis di box nya, produk ini tidak mengandung hydroquinone yang banyak dipakai dalam pencerah yang menjanjikan efek instan.

Produk ini diklaim bisa menjadi dasar tata rias, namun teman-teman kontributor Celoteh Centil yang lain seperti Aldi dan Randy merasa white cast krim ini cukup kentara, jadi mungkin krim ini kurang cocok untuk penggunaan tata rias untuk keperluan fotografi. Saya pribadi merasa white cast yang ditimbulkan produk ini akan cukup kentara bila dipakai agak banyak, namun lebih tidak kentara dibandingkan dengan varian yang berSPF, apalagi kalau cuma dipakai tipis-tips.

Di website gizi juga saya mengetahui bahwa produk ini juga tersedia dalam kemasan jar untuk kuantitas 9 gram, setengah dari isi yang kemasan tube ini. Harganya 18000 rupiah untuk kemasan jar dan untuk kemasan tube yang berisi 18gr produk harganya 35000 rupiah.

3.       Daily Nutrition Cream SPF 18


Untuk varian berSPF ini kemasannya hamper persis dengan yang tanpa spf. Ukuran dan bahannya sama, bedanya varian berSPF ini lebih didominasi warna kuning di kemasannya. Tutup tube nya pun sama-sama ulir, bedanya untuk varian ini berwarna oranye. Pada kemasan varian berSPF ini juga dilengkapi keterangan nilai SPF produk yaitu SPF 18, tapi tidak dijelaskan mengenai PA nya berapa.

Lokasi informasi produk seperti no POM, tanggal expired, POA dan daftar kemasan juga serupa dengan kemasan varian tanpa SPF nya.







Untuk wanginya juga sama dengan yang varian tanpa SPF nya. Perbedaan yang kentara adalah dari segi tekstur dan warna krim, varian berSPF ini cenderung lebih kental dan warnanya lebih putih. Varian yang berSPF ini terasa lebih lengket di wajah dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terserap.
Berikut perbandingan tekstur dan warna antara varian tanpa spf (kiri) dan varian berspf (kanan).

Setelah dibaurkan sedikit, terlihat ada perbedaan warna antara kedua varian ini. Yang di sebelah kiri adalah varian tanpa SPF, terlihat warnanya cenderung kekuningan. Yang di sebelah kanan adalah varian berSPF, warnanya cenderung putih seperti bedak bayi. Ketika dibaurkan sampai benar-benar menyerap keduanya hampir tak berwarna kok di kulit.


Untuk yang varian ber SPF ini, sempat saya coba pakai sebagai sunblock di wajah saya sebelum saya bersepeda keliling sanur seharian. Not bad! Biasanya kalau tidak menggunakan sunblock kulit saya akan merah-merah dan besoknya akan terkelupas, sepertinya krim ini membantu mencegah hal itu. Kulit wajah saya tetap terlihat menggelap sedikit sih, tapi tidak separah lengan saya yang lupa saya berikan sunblock. Kemasannya yang kecil dan praktis dibawa memudahkan saya untuk mengaplikasikan ulang krim ini di siang hari.

Tetapi krim ini cenderung lama terserap dan sedikit membuat kulit saya terasa berminyak, padahal kulit saya cenderung normal kering. Untuk yang kulitnya lebih kering dari saya, sepertinya akan terbantu dengan krim ini.

Sama seperti varian tanpa spf nya, selama memakai krim ini juga saya tidak merasakan pertambahan komedo atau jerawat di kulit wajah saya. Mungkin, karena sama-sama bebas dari silicon dan mineral oil serta pewarna yang di beberapa orang dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori ataupun iritasi.

Saya merasa produk ini sedikit membantu mencegah kulit saya iritasi akibat terbakar sinar matahari, namun untuk klaim mencerahkan sama dengan varian yang tanpa spf, belum saya rasakan efeknya.Sebagai dasar tata rias, saya merasa krim ini kurang sesuai karena agak lama menyerap, dan sedikit menimbulkan white cast. Krim ini dapat menjadi alternatif tabir surya bagi yang sering terpapar sinar matahari, namun saya tetap menyarankan untuk memakai krim ini sebagai pelembab, karena jika dipakai sebagai sunblock dalam jumlah banyak, akan terasa lengket, dan krim ini juga tidak ada keterangan PA berapa nya, sehingga untuk perlindungan lebih menyeluruh ada baiknya dilengkapi dengan sunblock terpisah yang dilengkapi PA+++ atau bahakan PA+++.

Di website gizi tertera harganya yaitu 40000 rupiah, cukup terjangkau untuk pelembab dengan tabir surya.


Overall, saya suka dengan konsep perawatan wajah dari GIZI ini. Tidak banyak produk lokal yang dijual di pasaran, terlebih dengan range harga yang sama, yang bebas dari bahan-bahan yang umumnya mengiritasi kulit seperti SLS, mineral oil, silicon dan pewarna. GIZI masih mengandung fragrance yang mungkin dapat mengiritasi beberapa jenis kulit, namun untungnya di kulit saya tidak terjadi reaksi yang tidak diinginkan. Way to go, GIZI Indonesia! Semoga kedepannya semakin banyak produk perawatan produksi Indonesia yang berkualitas!

Xoxo

Dede


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana kami. Kami berharap kamu bisa mendapatkan info yang berguna dan bermanfaat. Komentar berupa kritik dan saran sangat kami apresiasikan.
Share, join, dan ikuti perkembangan blog ini terus ya :)