Thursday 5 November 2015

Beberapa Hal Yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Membeli Acid Toner


Acid toner? Siapa sih yang belum tahu tentang beauty products yang satu ini. Nah, sekarang saya akan membahas beauty topics yang mengangkat topik hangat tentang acid toner.


Sebelum masuk ke pembahasan, saya peringatkan kalau misalnya mungkin topik ini akan mengundang pro dan kontra tentang acid toner yang berkembang saat ini. Saya menerima kritikan dan saran dari pembaca sekalian.

Caroline Hiron, sang beauty guru yang pertama kali memperkenalkan acid toner. Semua orang berkiblat kepadanya untuk urusan skincare. Saya sih enggak berkiblat kepada Hiron malah lebih suka melihat produk dengan ingredient saja di google hahaha :)

Konten pada posting-an ini berisi :
1. Apa itu acid toner
2. Ketahui pH cleanser yang kamu gunakan.
3. Kenali jenis kulit diri sendiri dan sensitifitasnya serta jenis exfoliator yang cocok
4. Tujuan menggunakan acid toner
5. Berapa pH acid toner incaranmu?
6. Hindari komposisi yang sangat dibenci kulit
  
Apa itu acid toner?
Toner, makin ke sini makin banyak banget jenisnya, ya kan?. Dulu hanya ada astringent dan toner pada zaman ibu atau nenek kita masih remaja. Sekarang? Wuuih udah ada yang macem macem. Ada acid toner dan hydrating toner.
Acid toner sendiri menggunakan komposisi bahan aktif dari asam yang berasal dari sumber natural ataupun dari kimia atau bahkan keduanya. Acid toner memiliki kadar dari 0.01 % sampai 2% untuk BHA dan 0.01% sampai 10% untuk AHA pada produk yang berada di pasar Indonesia. Untuk yang suka pre-order skincare dari luar negri, ada yang menggunakan BHA sampai 9%++ atau lebih sedangkan AHA bisa sampai 20%++. Yang kadarnya sudah fantastis seperti itu biasanya lebih dikhususkan untuk treatment jangka pendek sedangkan yang kadarnya normal sesuai pasar Indonesia lebih dikhususkan untuk treatment jangka panjang.
Acid toner sendiri biasanya memasukkan BHA maupun AHA dalam urutan awal pada list komposisi atau mencantumkan berapa persen bahan aktif tersebut. Kalau ada di urutan akhir, hanya sebagai "tim hore sorak sorai bergembira" alias sebagai pengawet.   

Ketahui pH cleanser yang kamu gunakan
Iya, pH cleanser memang sangat mendukung jika kamu memang menginginkan untuk membeli acid toner. Tidak sembarangan loh, harus cermat untuk melihat review blogger atau memang wajib bawa bawa pH strip kemana mana. Kalau tidak mau bawa pH strip ataupun pH meter digital, solusinya cari cleanser dengan tulisan pH balance. Banyak kok produk cleanser yang ada di Indonesia dengan klaim pH balance, sesuaikan saja dengan budget yang dimiliki. Yang saya punya adalah Hada Labo Gokujyun Face Wash.
Kenapa cleanser sangat berpengaruh? karena ketika kita memakai acid toner, pH wajah sehabis menggunakan cleanser tidak langsung turun menjadi normal atau bahkan asam. Bahkan, untuk mengembalikan pH kulit wajah kembali ke normal lagi membutuhkan waktu yang lebih lama, disini sumbernya. Kebayang kan kalau misalnya bangun kesiangan terus terburu buru ngejar waktu.
Baiknya, jika memutuskan untuk membeli acid toner, putuskan juga untuk memikirkan cleanser yang pH balance. Ini penjelasan dari beauty blogger internasional tentang pH cleanser sumber.  
Jika kalian menggunakan cleanser dengan pH yang tinggi sekitar 8 atau lebih, gunakan acid preparator terlebih dahulu. 

Update 24 Desember 2015 : pH di sebagian orang tidak terlalu penting. Kenapa menentang ini? karena ada kulit yang bisa menerima face wash dengan pH yang asam dan ketika beralih ke face wash yang sangat alkali malah jadi breakout begitupula sebaliknya atau malah biasa biasa saja. Jadi yang mau menggunakan acid toner, face wash yang kalian gunakan setiap hari juga boleh, tidak masalah. Asal tetap menggunakan acid preparator terlebih dahulu

Kenali jenis kulit diri sendiri, sensitifitasnya dan jenis exfoliator yang cocok
Setelah pH cleanser, sekarang kenali jenis kulitmu. Jika sudah hapal dengan jenis kulit sendiri, kenali pula sensitifitasnya. Kenapa? soalnya acid toner memiliki kadar persentase bahan aktif. Jika kulit belum pernah memakai acid toner, sebaiknya dimulai dari kadar yang rendah dulu. Karena ada beberapa orang yang memiliki tingkat sensitifitas yang berbeda beda, tidak bisa di sama-ratakan harus cocok untuk kadar semisal 5% AHA. Dulu, saya pernah coba glikoderm yang ditujukkan untuk anti-ageing yang mengandung kadar Glycolic Acid sebanyak 10% tetapi berakhir dengan breakout. Bersyukur aja deh :)
Untuk kulit berminyak dan memiliki masalah seperti komedo dan jerawat, BHA bisa menjadi solusinya. Sedangkan kulit kering, kusam dan kasar serta banyak sekali bekas jerawat AHA adalah pahlawannya. Silahkan bereksperimen sendiri, mana jenis exfoliator yang cocok untuk kulit. Ada loh yang cocok BHA untuk kulit kering dan AHA untuk kulit berminyak. 
AHA sendiri memiliki beberapa golongan yaitu Glycolic Acid (berasal dari tebu), Tartaric Acid (berasal dari anggur), Lactic Acid (berasal dari susu), Citric Acid (berasal dari keluarga citrus), Mandelic Acid (berasal dari kacang-kacangan)
Sedangkan BHA hanya ada satu golongan yaitu Salicylic Acid (berasal dari aspirin), tetapi memiliki keturunan yaitu Sodium Salicylate (berasal dari garam Salicylic Acid ber-yodium) dan Betaine Salicylate (berasal dari kombinasi Betaine dengan Salicylic Acid)

Tujuan menggunakan acid toner
Pasti setiap orang menggunakan acid toner dengan tujuan mereka masing masing. Kalau hanya ikut ikutan hype blogger atau review orang saja, mending gak usah deh daripada menguras dompet sendiri. Tujuan saya adalah : menghilangkan komedo yang ada di seluruh wajah saya dan mengurangi clogged pores. Soalnya, sehabis double cleansing dan menuju step toner, saya melihat ada banyak sekali komedo yang muncul ke permukaan kulit. Kalau di ambil satu persatu bisa bikin kulit jadi micro-scar alias lubang lubang kecil. Makanya saya menggunakan acid toner tujuannya supaya komedo berkurang dan pori pori tetap bersih.
Enggak mau kan kalau misalnya kita cuma ikut ikutan hype doang, eeh udah beli mahal, taunya gak cocok. Tetap bijak ya :)

Berapa pH acid toner incaranmu?

sumber

pH acid toner sangat berpengaruh dengan exfoliasi nantinya. Asam terutama AHA dan BHA mempunyai rentang pH dari kuat ke lemah berkisar 1 - 4. BHA memiliki karakteristik "larut dalam minyak" sedangkan AHA "larut dalam air" meskipun keduanya ketika di formulasi kedalam toner tetap larut dalam air. AHA dan BHA termasuk ke dalam asam lemah.
Jika menggunakan AHA dan BHA dalam regimen skincare dengan toner terpisah, gunakan BHA terlebih dahulu karena BHA akan membersihkan pori pori secara mendalam sehingga benar benar bersih. Lalu disusul dengan AHA. Maksimal waktu yang dibutukan untuk penggunaan toner BHA ke AHA adalah 20 menit, kemudian dari AHA sampai ke hydrating toner juga 20 menit.
BHA pada dasarnya mempunyai pH yang lebih rendah dari AHA. Jika kamu membeli acid toner tetapi pHnya tidak sesuai, tidak usah takut. Alih fungsikan saja sebagai acid preparator sehingga pH kulit siap menerima acid toner yang sesungguhnya tetapi ada resiko dimana mungkin akan lebih mengiritasi kulit.

Hindari komposisi yang dibenci kulit
Tidak ada yang mau membuat kulitnya rusak akibat kosmetik yang dibeli sendiri, bener kan? Makanya kita harus mengetahui beberapa komposisi yang sangat dibenci kulit. Biasanya di toner lebih banyak menggunakan alkohol. Tapi tidak masalah karena alkohol akan membantu penyerapan toner sendiri. Karena acid toner akan dilanjut dengan hydrating toner, jadi kulit yang menjadi kering akibat alkohol akan kembali pulih.
Sekarang selain lubricant, kulit saya juga benci benci suka sama asam AHA dari lactic acid. Saya orang yang mengalami lactose intolerant. Nah mungkin saya akan blacklist juga AHA dari mandelic acid karena saya alergi terhadap kacang.

Update 24 Desember 2015 : Mandelic acid ternyata merupakan asam yang mirip dengan AHA dan diambil dari ekstrak kacang almond. Yang saya dengar dengar sih, kacang almond beda dari kacang tanah. Jadi saya tidak memblacklist mandelic acid ya


Sekian dari postingan saya kali ini. Next postingan saya akan membuat topik "Alternatif Acid Toner" tentang acid toner dibawah 500rb. Tentunya saya juga akan menjabarkan beberapa keuntungan dan kerugiannya masing masing produk.

Terima kasih :)

9 comments:

  1. reviewnya bagus dan bermanfaat bgt.. thanks ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama mba :)
      terimakasih sudah mengunjungi blog ini ;)

      Delete
  2. Komprehensif. Pnjlasanny bgus bgt. Thaankkss :)

    ReplyDelete
  3. Mba..."Alternatif Acid Toner" sudah jadi diposting belum ya ? Nungguin nih :)

    ReplyDelete
  4. mungkin bisa ditambahin satu jenis acid toner lagi, yg mengandung PHA

    ReplyDelete
  5. Masalah kulit kita sama persis mas (atau mbak??). Suka banget tulisannya, dibahas secara scientific, tidak hanya dari pengalaman pribadi. Lanjutkan yeay!

    ReplyDelete
  6. Mau tanya donk...
    Mungkin kulit aq aneh, kulit q berminyak berjerawat, tapi semua produk untuk jerawat justru bikin makin breakout... curiganya kulit q sensitif terhadap salycilic acid...
    pertanyaannya apa yang harus saya lakukan?
    apakah benzoil salycilate itu sama dengan salycilic acid?
    terima kasih, mohon dijawab ya...

    ReplyDelete
  7. Di artikelnya disebutin kalo BHA cocok buat kulit berminyak, masalah komedo dan jerawat, kalo AHA bisa buat yg banyak bekas jerawat. Nah kulit saya berminyak sama komedo trus banyak noda-noda bekas jerawat, jadi bagusnya pake AHA atau BHA yah? Atau dua-duanya?

    ReplyDelete
  8. Saya alergi sama obat2an aspirin,nah sy pke toner AHA dan BHA koq muka sy merah dan bengkak yaa berserta ditangan kaki dan seluruh tubuh,wajah ay sensitif dan berminyak mudah jrawatan, sy pernah dipeeling jg sm alergi wajah bengkak dan memerah, ada kah yg bisa membantu kira2 apakah ada hubungannya acid toner sm alergi obat2 aspirin? Smoga pertanyaan sy dijawab,makasi

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana kami. Kami berharap kamu bisa mendapatkan info yang berguna dan bermanfaat. Komentar berupa kritik dan saran sangat kami apresiasikan.
Share, join, dan ikuti perkembangan blog ini terus ya :)